Baca Juga :
Saat ini, masyarakat tengah dihadapi oleh badai bencana yang tidak hanya menyerang Indonesia, melainkan seluruh dunia. Aspek – aspek negara seperti ekonomi, pendidikan, dan masalah sosial pun menjadi imbasnya. Dalam bidan ekonomi, banyak perusahaan – perusahaan yang mengalami kemunduran sehingga mereka tidak mampu untuk membayar para karyawannya dan timbullah kesenjangan sosial. Dalam bidang pendidikan, hampir seluruh sekolah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring sehingga para murid harus belajar di rumah.
Tetap Produktif Via Pexels.com |
Tetapi saat ini banyak murid yang memiliki jiwa dan semangat pemuda justru menyalahkan kesempatan ini di saat pandemi sedang berlangsung. Mereka cenderung banyak bermain game oniline daripada belajar dan lebih baik menunda tugas yang diberikan guru kepada muridnya. Saat ini, hampir seluruh siswa pasti mempunyai handphone atau gadget. Tetapi mereka lupa akan kewajibannya sebagai pelajar. Banyak para siswa yang mengira pembelajaran daring ini adalah bagian dari hari libur mereka, namun pada kenyataannya, kewajiban sebagai pelajar masih ada mengingat hanya tempat belajar saja yang berpindah namun kewajiban pelajar belum hilang karena belum memasuki masa – masa liburan.
Kurangnya perhatian atau pengawasan dari orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa di rumah. Misalya, jika jam 8 kelas sudah mulai, banyak orang tua yang tidak mengingatkan anaknya ataupun memberikan perhatian kepada anaknya misalnya dengan menanyakan “Apakah ada tugas dari sekolah?”. Mungkin itu merupakan salah satu pertanyaan bagi sebagian anak merasa bosan. Tetapi tidak ada kata bosan dalam membibing anak kepada jalan yang benar. Jalan yang seharusnya ia lewati, yaitu menuntut ilmu karena mereka masih mempunyai tanggungjawab atas sekolahnya. Ingat, pada saat ini hanya tempatnya saja yang berbeda namun kewajibannya masih seperti dulu yaitu menuntut ilmu. Perlu di ketahui menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di sekolah – sekolah. Melainkan melalui berbagai lingkungan seperti lingkungan keluarga, masyarakat, dan sebagainya.
Pada dasarnya, pembelajaran di rumah lebih mendekatkan diri kita terhadap keluarga. Mengingat pendidikan awal kita berasal dari rumah atau lingkungan keluarga. Saat kita lahir, keluargalah yang terlebih dahulu mengajarkan kita bagaimana cara membaca, menulis, berjalan, dan lain – lain sebelum akhirnya para orangtua mempercayakan guru sebagai pengajar lebih lanjut. Para orang tua mengnginkan anaknya agar bisa lebih cerdas dari mereka. Mereka ingin anak – anaknya bisa sekolah setinggi – tingginya demi masa depan yang menjanjikan.
Generasi muda saat ini harus mempunyai kesadaran yang lebih. Di saat pandemi ini, banyak para pemuda yang gemar bermalas – malasan. Selain semangat belajar yang menurun, pikiran pun sepertinya tidak dapat terasah lagi. Disaat seperti ini para pemuda harus mempunyai gebrakan – gebrakan agar tetap produktif dan keratif saat walaupun hanya di rumah saja. Khususnya bagi para remaja. Beberapa cara yang dapat membuat pemuda tetap produktif saat pandemi di antaranya yaitu :
Mungkin itulah beberapa gagasan yang bisa dilakukan ketika pandemi ini. Kita berharap semoga pandemi ini cepat berakhir dan bisa hidup normal seperti sedia kala.
Penulis : Muhammad Fakhriy Rafsanjani
Kurangnya perhatian atau pengawasan dari orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa di rumah. Misalya, jika jam 8 kelas sudah mulai, banyak orang tua yang tidak mengingatkan anaknya ataupun memberikan perhatian kepada anaknya misalnya dengan menanyakan “Apakah ada tugas dari sekolah?”. Mungkin itu merupakan salah satu pertanyaan bagi sebagian anak merasa bosan. Tetapi tidak ada kata bosan dalam membibing anak kepada jalan yang benar. Jalan yang seharusnya ia lewati, yaitu menuntut ilmu karena mereka masih mempunyai tanggungjawab atas sekolahnya. Ingat, pada saat ini hanya tempatnya saja yang berbeda namun kewajibannya masih seperti dulu yaitu menuntut ilmu. Perlu di ketahui menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di sekolah – sekolah. Melainkan melalui berbagai lingkungan seperti lingkungan keluarga, masyarakat, dan sebagainya.
Pada dasarnya, pembelajaran di rumah lebih mendekatkan diri kita terhadap keluarga. Mengingat pendidikan awal kita berasal dari rumah atau lingkungan keluarga. Saat kita lahir, keluargalah yang terlebih dahulu mengajarkan kita bagaimana cara membaca, menulis, berjalan, dan lain – lain sebelum akhirnya para orangtua mempercayakan guru sebagai pengajar lebih lanjut. Para orang tua mengnginkan anaknya agar bisa lebih cerdas dari mereka. Mereka ingin anak – anaknya bisa sekolah setinggi – tingginya demi masa depan yang menjanjikan.
Generasi muda saat ini harus mempunyai kesadaran yang lebih. Di saat pandemi ini, banyak para pemuda yang gemar bermalas – malasan. Selain semangat belajar yang menurun, pikiran pun sepertinya tidak dapat terasah lagi. Disaat seperti ini para pemuda harus mempunyai gebrakan – gebrakan agar tetap produktif dan keratif saat walaupun hanya di rumah saja. Khususnya bagi para remaja. Beberapa cara yang dapat membuat pemuda tetap produktif saat pandemi di antaranya yaitu :
1. Jika kalian suka dengan musik, membuat lagu sendiri, why not?
Di saat seperti ini, banyak para kalangan musisi yang membuat lagu tentang virus corona. Mereka mengisi waktu – waktu karantina dengan membuat lagu. Kita sebagai generasi muda dan kreatif mengapa tidak bisa membuat lagu sendiri? Jika lagu yang dibuat sukses maka akan berdampak terhadap karier selanjutnya dan ketika pandemi ini selesai aka nada ketertarikan untuk berkarier di dunia musik dan menjadi manusia yang berkualitas.2. Mengikuti seminar online atau kelas Bahasa online.
Dengan mengikuti seminar online, maka pengetahuan pun akan bertambah walaupun hanya di rumah saja. Selain pengetahuan, pergaulan pun akan lebih luas karena adanya kenalan – kenalan yang berasal dari grup seminar online. Jika kalian ingin bisa Bahasa inggris maka tidak salah jika mengikuti kelas Bahasa secara online. Banyak kelas Bahasa yang bebas biaya alias gratis.3. Berlatih untuk membagi waktu dan mengembangkan skill
Pada kesempatan inilah para pelajar dapat berlatih untuk membagi waktu karena waktu adalah emas. Waktu sangatlah berharga. Sedetik kita lewati tanpa melakukan apa-apa sangatlah rugi. Membagi waktu kapan waktu makan, kapan waktu tidur, kapan waktu bermain sangatlah penting. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Kita bisa mengisi waktu luang dengan melatih skill yang kita punya atau melatih skill yang belum bisa kita lakukan. Misalnya kita ingin memiliki skill desain grafis, maka kesempatan ini bisa digunakan untuk melatih skill Anda. Melatih skill sangatlah penting. Jika saat ini skill yang Anda dalami belum dibutuhkan, mungkin di masa depan kemampuan Anda sangatlah diperlukan dan dibutuhkan.4. Bisnis online bagi pelajar
Tidak salah bagi pelajar untuk ikut serta dalam bisnis online. Karena melihat keadaan sekarang, pemuda adalah penggerak ekonomi bangsa di masa depan. Oleh karena itu dalam revolusi industri 4.0 saat ini peran pemuda sangat diperlukan. Mengingat pemuda lebih mampu menguasai IT. Revolusi ini juga akan bergantung terhadap ekonomi digital dimana semuanya serba online. Serta telah tiba saatnya untuk berevolusi agar yang tua dapat bersantai dengan tenang dan yang muda bekerja keras demi kehidupan masa tua yang indah. Maka dari sekarang pemuda harus dilatih untuk bisa berbisnis.Mungkin itulah beberapa gagasan yang bisa dilakukan ketika pandemi ini. Kita berharap semoga pandemi ini cepat berakhir dan bisa hidup normal seperti sedia kala.
Penulis : Muhammad Fakhriy Rafsanjani