Baca Juga :
Pada tanggal 8 Februari 2023, ada rombongan pemuda (sekitar 10 orang) dari Kecamatan Oecusse yang bertujuan melakukan melakukan ziarah ke Patung Bunda Maria di Gunung Ramelau Timor Leste, yang mana mereka sempat menginap di Kabupaten Ainaro, Pos administrasi Hatubuiliku.
Setelah itu mereka kemudian tidak kembali bergabung dengan rombongan, sampai pada akhirnya tim gabungan yang terdiri dari kepolisian (PNTL), Pemadam Kebakaran, Angkatan Darat Timor Leste (F-FDTL) dan warga setempat ditemukan di sebuah negara bagian (Orlando) yang meninggal pada 16 Februari 2023, sementara Riando masih ditemukan bernapas tetapi dalam kondisi yang kritis pada tanggal 14 Februari 2023.
Tim gabungan kemudian membawa Riando menuruni bukit ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tidak terselamatkan saat tiba di rumah sakit di daerah Maubisse.
Sementara itu, jenazah dua pemuda tersebut sudah berada di Rumah Sakit Nasional Bidau-Dili, menunggu proses ke distrik Oecusse untuk penguburan.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kumala Windya M.Psi mengatakan, saat mendaki gunung, seseorang dapat mengalami apa yang dialami oleh Andi Sulistyawan yakni hipotermia. "Salah satu penyebabnya adalah pendaki merasa kelelahan, kehabisan tenaga, ditambah lagi suhu dingin dan kondisi lingkungan alam yang mungkin berkabut atau hujan
Ia menyebutkan, secara umum, hipotermia dibagi menjadi 3 fase yaitu ringan, sedang, dan berat.
Kronologis Singkat
Sesampai di puncak Gunung Ramelau, tempat patung Bunda Perawan Maria berada, mereka kamudian berdoa, lalu mereka kembali menuruni pegunungan dan bermalam di tempat bernama "Sanctuario".
Keesokan harinya, sekitar dini hari dua orang pemuda yakni Riando Falo dan Orlando Martins naik lagi ke puncak Ramelau untuk berdoa lagi.
Keesokan harinya, sekitar dini hari dua orang pemuda yakni Riando Falo dan Orlando Martins naik lagi ke puncak Ramelau untuk berdoa lagi.
Setelah itu mereka kemudian tidak kembali bergabung dengan rombongan, sampai pada akhirnya tim gabungan yang terdiri dari kepolisian (PNTL), Pemadam Kebakaran, Angkatan Darat Timor Leste (F-FDTL) dan warga setempat ditemukan di sebuah negara bagian (Orlando) yang meninggal pada 16 Februari 2023, sementara Riando masih ditemukan bernapas tetapi dalam kondisi yang kritis pada tanggal 14 Februari 2023.
Tim gabungan kemudian membawa Riando menuruni bukit ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tidak terselamatkan saat tiba di rumah sakit di daerah Maubisse.
Sementara itu, jenazah dua pemuda tersebut sudah berada di Rumah Sakit Nasional Bidau-Dili, menunggu proses ke distrik Oecusse untuk penguburan.
Misteri Kematian
Sampai saat ini penyebab kematian kedua Remaja tersebut belum diketahui dan masih dalam proses investigasi. Namun yang masih menjadi misteri adalah kondisi dari kedua korban tersebut saat ditemukan, dimana kondisi keduanya tidak menggunakan pakaian yang sama ketika mereka bersama rombongan melakukan foto bersama. dan kemudian salah satunya di temukan meninggal dengan menggunakan Helm berwarna putih.
Keluarga korban sampai saat ini masih menduga bahwa kedua korban tersebut meninggal karena ada yang melakukan pembunuhan. Namun keluarga masih menyerahkan semua proses tersebut kepada pihak yanag berwenang.
Teori Hipotermia
Apabila dikaitkan dengan peristiwa yang mana salah satu korban meninggal dengan kondisi menggunakan helm yang merupakan hal yang tidak wajar, hal ini dapat dikaitkan dengan salah satu peristiwa Meninggalnya Andi Sulistiyawan di Gunung Lawu pada bulan Juli 2020.
Sebagaimana yang dilansir dari Tirto.id, peristiwa sebelum meninggalnya Andi sebelumnya sempat direkam oleh pendaki gunung lawu yang mana videonya sempat viral, dimana Andi melepaskan pakaiannya untuk membungkus kayu bakar. Tubuhnya tampak menggigil karena suhu yang dingin, tetapi ia terus menyelimuti ranting kayu dengan kaos dan jaketnya, ia pun mengucapkan hal-hal yang aneh.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kumala Windya M.Psi mengatakan, saat mendaki gunung, seseorang dapat mengalami apa yang dialami oleh Andi Sulistyawan yakni hipotermia. "Salah satu penyebabnya adalah pendaki merasa kelelahan, kehabisan tenaga, ditambah lagi suhu dingin dan kondisi lingkungan alam yang mungkin berkabut atau hujan
Ia menyebutkan, secara umum, hipotermia dibagi menjadi 3 fase yaitu ringan, sedang, dan berat.
Pada tahap ringan, tubuh akan menggigil, sirkulasi darah berkurang, tidak tenang, tidak fokus, kurang komunikatif, masih dapat berjalan tapi berat, tangan kebas dan sulit memegang benda. "Suhu kulit turun secara drastis menjadi kisaran 35°C dan dalam hitungan menit, suhu inti tubuh juga akan menurun. Tubuh akan menggigil tidak terkendali sebagai usaha tubuh untuk mengeluarkan energi menghasilkan panas," ujar Windya.
Sementara tahap sedang, suhu tubuh sekitar 32°C, di mana tubuh sangat dingin sehingga menggigil pasti berhenti. Gejala fisiknya denyut nada semakin lambat, pernafasan lambat, lemah, pusing, kurang koordinasi, emosi tidak terkendali, kebingungan, meracau, dan muncul perilaku tidak terkendali dan pengambilan keputusan yang buruk. "Tubuh membuat mekanisme tidak lagi menggunakan energi panas sebagai sumber panas, namun beralih menjadi menghemat energi dalam menghadapi suhu dingin,".
Pada tahap berat, lanjut Windya, suhu tubuh di bawah 32°C, batasnya pada suhu 30°C, masuk penghentian metabolisme. Pendaki tampak seperti mati, padahal masih hidup. Gejala fisiknya pernafasan dan denyut nada lambat dan lemah, dan mulai kehilangan kesadaran. Ia menjelaskan, pada fase inilah pendaki mulai menunjukkan perilaku aneh yang mungkin dilakukan sebagai usaha terakhir untuk bertahan hidup. Ada beberapa pendaki yang tampak seperti mengalami halusinasi kesurupan sehingga orang sering menghubungkannya dengan hal-hal mistis.
Tetapi meskipun demikian masih diharapkan misteri kematian Riando Falo dan Orlando Martins di Gunung Ramelau segera diungkap oleh Pihak yang berwenang
Gunung Ramelau adalah tempat ziarah bagi umat Katolik di Timor Leste, karena di puncak Ramelau ada patung Bunda Perawan Maria. Patung ini berasal dari Italia dan dibangun pada tahun 1997 ketika Timor Leste masih menjadi provinsi di Indonesia.
Profil Singkat Gunung Ramelau
Gunung Ramelau sendiri adalah gunung tertinggi di Timor Timur dengan ketinggian sekitar 2.986 meter, terletak sekitar 70 km dari pusat kota Dili, Timor Leste. Pegunungan ini merupakan salah satu tujuan wisata utama di Timor Leste.
Gunung Ramelau adalah tempat ziarah bagi umat Katolik di Timor Leste, karena di puncak Ramelau ada patung Bunda Perawan Maria. Patung ini berasal dari Italia dan dibangun pada tahun 1997 ketika Timor Leste masih menjadi provinsi di Indonesia.
KOMENTAR